1. PENGERTIAN
KEINDAHAN
Keindahan atau keelokan merupakan
sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang,
cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari
estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang
ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan
dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.
Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah kamoc, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu kamoc, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Keindahan sebagai
suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah, Sebenarnya sulit
bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep
abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas
jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan
kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu
bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang
harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah
benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah).
Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan
saja. Keindahan yang seluas-luasnya
Keindahan dalam arti
luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya
tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan
hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang
selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah,
kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran
yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan
berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa
keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus
berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan dalam arti
estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan
penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran.
Keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
a) Keindahan alam, Keindahan alam adalah
keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita. Keindahan yang ada bisa
dinikmati oleh penglihatan kita.
b) Keindahan moral, Keindahan moral adalah
keindahan yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari.
c) Keindahan seni, Keindahan seni adalah
keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni. Seni sering
sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya.
Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
d) Keindahan intelektual, keindahan intelektual adalah
pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan. Tulisan ini bukanlah mencari
pengertian mengenai kata keindahan intelektual.
Keindahan ini lah yang mencakup semua nilai keindahan yang pada
dasarnya mempunyai nilai tersendiri , dengan cara pandang yang berbeda pada
setiap manusia. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari
garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa
keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersipat terlihat (visual) atau
terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut keindahan
tersebut pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan.
2.
NILAI-NILAI EKSTRINSIK DAN
INSTRINSIK KEINDAHAN PADA MANUSIA
§ Nilai ekstrinsik
Nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Kumpulan peristiwa yang sama oleh dua orang penulis mungkin saja disusun
berdasarkan urutan atau struktur yang berbeda, sehingga nilai seninya juga
berbeda. Cara menyusun yang berbeda ini menentukan arti ekstrinsiknyaatau isi seni. Contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri
dari bahasa, diksi, baris, sajak dan irama.
§ Nilai instrinsik
Nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan
mata, telinga atau keduanya. Nilai bentuk ini
kadang disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara
menyusun nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa.
Semuanya disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur.
Cara menyusun bentuk ini melahirkan sebuah cerita. Contohnya pesan
puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi.
Inilah pula yang menyebabkan keindahan karya seni bukan hanya
menyangkut keindahan instrinsiknya, tetapi juga menyangkut ekstrinsiknya. Karya
seni tetap harus mengandung keindahan dalam pengertian menyenangkan inderawi
dan menggembirakan batin seperti pemandangan alam. Hanya
saja dalam karya seni masih ditambah dengan penyampaian makna. Pemandangan tak
berkata atau tidak menyampaikan pesan, tetapi setiap karya seni selalu
menyampaikan pesan.
3.
PENGERTIAN DARI PENDERITAAN DAN
SIKSAAN
§ PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko"
hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga
memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia
sadar untuk tidak memalingkan darinya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap
atau tanggap terhadap peringatan yang diberikannya? Tanda atau wangsit demikian
dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu
tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya. menanggung.
Penderitaan Manusia Dapat Diperinci
Sebagai Berikut :
o Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
o Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin
akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau
sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa,
dan lain-lain.
§ SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan
badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt
siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya
psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan
antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan,
kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu
gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan,
dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli
yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan
tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan
pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh
karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat
keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
4. PENGERTIAN DARI RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung,
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Namun secara definisi renungan adalah proses memikirkan sesuatu
dalam keadaan diam dan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori antara lain :
a)
teori pengungkapan
Dalil teori ini ialah bahwa
“arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari
perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh
seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain
menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama
dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh
melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah
Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri
sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan
itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk
yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang
mengalami perasaan yang sama.
b)
teori metafisik
Teori
seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua,
yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik
filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan
metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi
sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini
yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah
merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
c)
teori psikologis.
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut
hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan
metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa
proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari
seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau
diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi
yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan
Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan
batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni
merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia
berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori
penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari
perasaan manusia.
Merenung adalah
aktifitas berfikir mendalam (deep thinkings) yang sungguh berbeda dengan
termenung, Merenung
adalah secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian yang mendalam, Sedangkan termenung adalah gambaran tentang kondisi
hanyutan sebuah pikiran, tentu saja ia kehilangan ofektivitasnya karena memang
sedang out of control.
Termenung bias
dikatakan meratapi hidup, orang termenung pasti melakukan dialog dengan diri
sendiri. Berarti hal ini banyak menguraikan masalah dari termenung, orang
berbicara dengan nurani dan akalnya menyamakan persepsi antara hati dan otak. Renungan
berasal dari kata renung artinya memikirkan sesuatu jadi, Renungan adalah
pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu
hal.
Renungan
bisa dikatakan memikirkan sesuatu hal yang baru maupun belum dialami oleh
manusia. Contoh mengenai keindahan yaitu, suatu ketika manusia ingin membuat
suatu karya seni rupa kemudian manusia itu belum mempunyai ide tentang karya
seni rupa apa yang ingin iya buat, lalu ia merenung dengan menyendiri atau
pergi kesuatu tempat agar ia bisa tenang dan dapat berfikir untuk menemukan ide
untuk karya seni rupa yang ingin ia buat.
5. PHOBIA
DAN MACAM-MACAM PHOBIA
Istilah
“phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang
sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia
merupakan penyakit psikis yang biasanya dialami oleh seseorang yang punya
trauma di masa lalu. Penyakit ini juga tak mengenal umur. Secara definitif
phobia adalah rasa ketakutan yang sangat kuat terhadap sesuatu baik itu benda,
situasi. Ketakutan tersebut berwujud dan terletak pada wilayah ketidaksadaran.
Phobia
merupakan suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional dan mempunyai ketakutan yang besar akan
sesuatu. Biasanya seseorang yang
mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu. Phobia
biasanya disebabkan oleh seseorang yang mengalami trauma masa lalu. Rasa trauma
tersebut membekas didalam kesadarannya. Karena katakutan yang sangat, rasa
truma ditekan samapai pada wilayah ketidaksadaran.
Sampai
dalam tahan ini, phobia yang menentukan. Meski berada di wilayah
ketidaksadaran, rasa trauma ini sangat dominan mempengaruhi perilaku dan
berfikir. Karena saking dominannya, kesadaran seseorang tak akan mampu untuk
mengontrol trauma. Jadilah, trauma tersebut menjadi phobia yang menjangkiti
teridap seumur hidunya.
Nah,
untuk beberapa kasus, phobia mudah untuk diketahui. Karena sifat dan bentuknya
mudah untuk dikenali. Misalnya, phobia terhadap kucing, baru mendengar suara
kucing, sudah menyebabkan katakutan luar biasa. Jadi, phobia bisa diketahui
saat teridap menjumpai pada obyek, situasi yang ditakuti.
§ Secara umum, phobia terbagi menjadi
3 macam.
a)
ketakutan untuk ketika berada pada situasi dan berada
ditengah-tengah masyarakat. Rasa takut itu muncul saat berinteraksi dengan
orang lain.
b)
phobia yang muncul ketika berada di suatu tempat tertentu.
Baik berada di dalam atau diluar ruangan.
c)
phobia terhadap benda atau makhluk hidup. Phobia terhadap
kucing seperti di atas masuk jenis phobia yang ketiga ini.
§ Macam-Macam Phobia :
1.
Acrophobia / Hypsophobia: Ketakutan pada tempat yang tinggi.
2.
Agyophobia: Ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung
takut untuk menyeberang.
3.
Amaxophobia: Ketakutan berkendaraan.
4.
Brontophobia: Ketakutan akan suara halilintar.
5.
Bufonophobia: Takut pada katak.
6.
Cleithrophobia: Ketakutan apabila terkunci didalam suatu
ruangan.
7.
Clinicophobia: Ketakutan untuk ke dokter atau berobat.
8.
Cremnophobia: Ketakutan berada di tebing yang curam.
9.
Coitophobia: Ketakutan untuk melakukan persetubuhan dengan
lawan jenis.
10.
Coprophobia / Mysophobia / Tocophobia: Takut terhadap
kotoran.
11.
Crystallophobia / Hyalophobia: Ketakutan terhadap
benda-benda yang terbuat dari gelas.
12.
Cynophobia: Ketakutan terhadap anjing.
13.
Demonophobia / Ghostphobia: Ketakutan akan setan-setan.
14.
Domatophobia / Oikophobia: Ketakutan yang terjadi bila
berada didalam rumah.
15.
Hamartophobia: Takut akan dosa dan kesalahan.
16.
Hierophobia: Ketakutan akan barang-barang suci.
17.
Hematophobia: Ketakutan melihat darah.
18.
Kakorhaphiophobia: Takut akan kegagalan.
19.
Myctophobia: Takut akan apa-apa yang gelap.
20.
Necrophobia: Takut terhadap orang mati atau mayat.
6.
BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN BAGAIMANA
YANG TERJADI APABILA SEORANG MENDAPAT PENDERITAAN
§ Menurut pendapat putri kartika
setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan, karna dalam
sebuah kehidupan pasti kita pasti pernah mengalami apa itu manis pahitnya
kehidupan. penderitaan akan dialami oleh semua orang, tidaak pandang dia si
kaya ataupun si miskin hal itu sudah merupakan risiko hidup. Allah memberikan
kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan
atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar dan tidak lupa
bahwa dia masih punya allah yang mengatur seluruh alam jagat raya ini sehingga
apabila manusia mengalami penderitaan ia akan belajar akan kesabaran dan slalu
bersikap tawakal selalu bersujud kepadanya dan tidak pernah berpaling
kepadanya. Penderitaan juga akan menyebabkan dampak yang buruk bagi orang yang
imannya rendah dan gampang putus asa, bisa saja orang mengalami penderitaan dan
sudah lelah akan penderitaan yang di alaminya oleh karna itu iya berpikir pendek
dan bisa saja dia bunuh diri karna tidak kuat dengan penderitaan yang
dialaminya.
§ Menurut pendapat Anggun Putri
Penderitaan adalah hal yg tidak diinginkan terjadi oleh
setiap orang. Penderitaan sering kali membuat seseorang merasa sangat terjatuh
dan terpuruk Banyak pula orang yg tidak sanggup melewati penderitaan yg mereka
alami sehingga berbuat hal negative. Menurut saya, jika seseorang mengalami
penderitaan mungkin seharusnya bisa lebih menerima sesuatu yg terjadi dan
mengikhlaskanya serta menyerahkan semuanya kepada tuhan. Terpuruk dalam suatu
penderitaan tidak harus berlalrut. jika kita mempercayainya kepada tuhan pasti
akan membantu kita melewatinya dengan kuat.
§ Menurut pendapat Dea Ludiastami
Menurut saya, penderitaan adalah sebuah rasa yang kita
rasakan saat kita sedang diperlakukan buruk oleh seseorang ataupun karena suatu
hal yang tidak diinginkan terjadi tapi terjadi. Rasa menderita adalah rasa
sakit yang dirasakan saat penderitaan itu datang. Penderitaan juga bisa berarti menanggung atau
menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat di rasakan oleh
manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan baik secara fisik
maupun batin dari apapun yang telah terjadi dihidupnya. Karena penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, namun peranan individu jugalah menentukan berat ringannya
suatu intensitas penderitaan tersebut.
§ Menurut pendapat Silvy Irani
Penderitaan merupakan suatu hal yang kita rasaakan saat kita
sedang berada dalam keadaan dimana keadaan tersebut membuat hati dan perasaan
kita sedih, sakit maupun terluka. Setiap orang pasti pernah mengalami
penderitaan, entah karena suatu hal, ada masalah, atau banyak yang dipikirkan.
Sebagai manusia yang mempunya perasaan kita pasti tidak akan pernah luput dari
yang namanya penderitaan. Walaupun penderitaan yang kita rasakan tidak lah
terlalu parah namun setiap orang yang mempunya perasaan pasti pernah
merasakannya. Terlebih lagi saat kita melihat orang-orang yang tidak punya,
pasti mereka merasakan penderitaan yang begitu hebat baik fisik maupun mental.
Penderitaan yang mereka rasakan benar-benar berada pada titik atas saat apa
yang mereka inginkan tidak dapat mereka dapatkan dengan mudah dan harus melalui
berbagai macam perjuangan. Maka dari itu penderitaan adalah suatu hal yang
pasti dirasakan oleh setiap orang.
§ Menurut pendapat Imas Yunita
Penderitaan… semua orang tahu bahkan pernah mengalaminya.
Penderitaan adalah sebuah alur ceruta yang akhirnya akan membuat kita bahagia.
Penderitaan seperti bayangan yang selalu ada sepanjang jalan, kadang-kadang
bayangan itu ada dibelakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya.
Namun sering juga bayangan itu membentang didepan kita dan penderitaan menjadi
sangat jelas didepan kita. jika kita tidak mengenal penderitaan, maka kita tak
akan termotivasi untuk bergerak maju. Semua yang ada didunia tidak bisa kita
hindari, tetapi kita jalani dengan rasa syukur, begitu juga dengan penderitaan.
Ini bukan akhir segalanya, tapi awal kelahiran pribadi baru yang lebih hebat.
Jadi jalani hidup dengan rasa bersyukur dan hadapi semuanya jangan terlalu
larut dalam penderitaan itu sendiri.
REFERENSI
No comments:
Post a Comment