A. Pengertian Ilmu
Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah
Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama
kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu:
1. Ilmu-ilmu
Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
2. Ilmu-ilmu
sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah
dari saat ke saat.
3. Pengetahuan
budaya ( the humanities )
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan
yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataankenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya Dasar
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam
mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya daar berbeda
dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut
basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah
the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai
mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
B. Mengapa Perlu Mempelajai Ilmu
Budaya Dasar
Dengan mempelajari the humanities
atau Ilmu Budaya Dasar diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the
humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau
manusia berbudaya. Selain itu terdapat beberapa manfaat dari mempelajari Ilmu
Budaya Dasar seperti berikut:
1. Mengenal perilaku lebih dalam dirinya
sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
Dengan
memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang menjadi tahu
sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter
seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga.
Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan
hidup.
Manusia
merupakan makhluk individu, yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan
selalu membutuhkan bantuan orang lain.
3. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan
setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
Dalam
bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang
harmonis.
4. Tanggap terhadap hasil budaya manusia
secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran
perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
5. Mampu menghargai budaya yang ada di
sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek
moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
Indonesia,
sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga
akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada
masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita
dengan masyarakat luar semkain erat.
6. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli
dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
sebagai disiplin ilmu yang kaku.
Sebagai
pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung
jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan
selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah.
7. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang
universal dan dinamis.
Sifat
kebudayaan yang universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup,
persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir
betapa pentingnya pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari
lingkungan sekitar, yaitu melalui proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang
tadinya tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai
merupakan sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan
di atas, jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting bagi
manusia agar ia dapat melangsungkan hidupnya. Kemudian, pandangan hidup
merupakan nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini kebenarannya,
dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas,
lahirlah pandangan hidup. Kemudian, dari
pandangan hidup diatas lahirlah persepsi, setiap manusia pasti memiliki
persepsi yang berbeda. Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang
telah ia amati. Kemudian, dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan
merupakan sesuatu yang menjadi pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan
hal-hal gaib yang ada di sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa
manusia percaya akan ia dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang
behasil. Kemudian, dari 5 isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos
merupakan sikap, kepribadian, dan watak seseorang.
8. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya
yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian,
bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
Semakin
berkembangnya zaman, era globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara
kita Indonesia. Dengan berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing d
Indonesia membuat masyarakat melupakan kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah
akan budaya asing yang modern, yang membuat mereka akan menirunya, seperti
model pakaian mini, teknologi, makanan, dan sebagainya. Seharusnya, dengan
berkembangnya globalisasi, kita sebagai masyarakat Indonesia harus mempertahankan budaya kita.
Dengan cara, kita dapat mengenalkan budaya kita ke dunia luar. Memperkenalkan
akan budaya kita yang bermacam-macam dan unik, seperti mengenalkan budaya
batik, makanan-makanan khas Indonesia, tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan
itu, budaya kita akan dikenal banyak orang baik di dalam negeri mapupun di
luar.
9. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis
antar manusia dan kelompok.
Manusia
merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan
membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus
adanya saling mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong,
sehingga menciptakan hubungan yang harmonis.
10. Dapat mengenal lebih jauh tentang
unsure-unsur budaya, seperti kepercayaan, kekerabatan, mata pencaharian, ilmu
pengetahuan, bahasa, seni dan teknologi.
Unsur-unsur kebudayaan, diantaranya kepercayaan merupakan
percaya akan sesuatu yang gaib. Mereka percaya akan adanya Tuhan. Dan mereka
percaya bahwa mereka di dunia ini tidak sementara, aka ada kehidupan lagi
setelah mereka mati. Zaman dulu msyarakat percaya pada nenek moyang mereka dan
benda-benda seperti batu untuk di jadikan kepercayaan bagi mereka. Kemudian,
kekerabatan merupakan hubungan seseorang dalam bermasyarakat. Di masyarakat
terdapatnya organisasi masyarakat yang terbentuk oleh kumoulan manusia, dan
mereka membentuk sebuah kelompok dengan tujuan yang sama. Dalam organisasi
perlunya hubungan yang harmonis, saling memahami dan mengerti akan tujuan
mereka bersama dapat tercapai. Kemudian, mata pencaharian merupakan sumber
penghasilan manusia. Tanpa mata pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka
tidak punya uang untuk membeli makanan, pakian, baju, dan keperluan hidup
mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu yang penting bagi
manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat melangsungkan hidup.
Dengan manusia memperoleh pengetahuan, yang tadinya bodoh menjadi pintar, tidak
tahu menjadi tahu. Kemudian, bahasa merupakan sarana yang penting bagi manusia
untuk berinteraksi, tanpa bahasa manusia tidak dapat membaca dan bicara.
Kemudian, seni merupakan kreativitas manusia yang di torehkan dalam sebuah
tarian, kanvas, ukiran, dan sebagainya yang hasilnya menjadi karya seni yang
artistic. Dan yang terakhir, teknologi. Seiring berkembangnya zaman teknologi
semakin berkembang, semakin praktis penggunaannya.
C. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa
menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar Diharapkan dapat:
2. Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah
kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta
ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat
kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4. Menguasahakan
wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama
lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan
lebih lancar dalam berkomunikasi.
D. Perbedaan Antara Pengetahuan
Budaya dan Ilmu Budaya Dasar
Pengetahuan budaya yaitu sesuatu yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan yang meliputi sistem ide,cara pandang atau gagasan atau juga berupa
kesimpulan yang muncul dalam pikiran kita tentang budaya dasar yang kita
pelajari.
Ilmu Budaya
Dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan, seperti mencakup :
kesenian, bahasa, adat-istiadat, budaya daerah, budaya nasional.
Pokok
bahasan yang akan dikembangkan adalah :
1. Manusia
dengan cinta kasih
2. Manusia
dan keindahan
3. Manusia
dan penderitaan
4. Manusia
dan keadilan
5. Manusia
dan pandangan hidup
6. Manusia
dan tanggung jawab serta pengabdian
7. Manusia
dan kegelisahan
8. Manusia
dan harapan
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang
tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya,
terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung dan
sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan
cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan
cabang-cabang tersebut. Pokok bahasan manusia dan cinta kasih misalnya, dapat
didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau filsafat atau seni tari dan
sebaginya. Disamping itu pokok bahasan manusia dan cinta kasih juga dapat
didekati dengan menggunakan gabungan karya seni sastra, karya seni tari, atau
filsafat dan sebagainya.
anpa mata pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka
tidak punya uang untuk membeli makanan, pakian, baju, dan keperluan hidup
mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu yang penting bagi
manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat melangsungkan hidup.
Dengan manusia memperoleh pengetahuan, yang tadinya bodoh menjadi pintar, tidak
tahu menjadi tahu. Kemudian, bahasa merupakan sarana yang penting bagi manusia
untuk berinteraksi, tanpa bahasa manusia tidak dapat membaca dan bicara.
Kemudian, seni merupakan kreativitas manusia yang di torehkan dalam sebuah
tarian, kanvas, ukiran, dan sebagainya yang hasilnya menjadi karya seni yang
artistic. Dan yang terakhir, teknologi. Seiring berkembangnya zaman teknologi
semakin berkembang, semakin praktis penggunaannya
E. Konsep Budaya Dalam Seni Rupa
1. Hakekat Seni Rupa
Keutuhan manusia sebagai pribadi
dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan dan meresapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari
kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran,
perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan pranata budaya untuk menyatakan
rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif
dalam kegiatan apresiatif.
Dalam kegiatan
apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki
suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa sebagai karya seni yang nampak rupa
seolah-olah hanya dapat dihayati dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni
rupa itu disamakan dengan seni visual, yakni seni yang aktifitasnya erat
sangkut pautnya dengan visi indrawi (mata) Tetapi sebenarnya seni rupa itu
lebih dari yang hanya bersifat lahiriah semata, yakni lebih dalam lagi dan
meliputi pula visi bathiniah.
Seni rupa sebagai
karya yang kasat mata, perwujudannya itu adalah merupakan wadah pembabaran idea
yang bersifat bathiniah Dalam mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seluruh
pancaindra kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat
dengan asyiknya terhadap bentuk seni rupa itu yang terdiri dari aneka warna,
garis, bidang, tekstur dan sebagainya yang bersifat lahiriah itu untuk
seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita untuk lebih jauh menghayati isi
yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta idea yang melatar belakangi
kehadirannya.
Maka itu dalam
mengadakan pendekatan terhadap karya seni rupa kita tidak cukup hanya
bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi lebih dari itu yaitu secara
empati (empathy). Empati berasal dari kata Yunani yang berarti Terasa di dalam,
sedangkan simpati yang juga berasal dari kata Yunani berarti merasa dengan.
Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati berarti kita menempatkan
diri kita ke dalam karya seni itu.
“Seorang pribadi yang berempati orang
ini mencoba melihat dunia dari makhluk manusia lain, melalui mata dari orang
lain. Empati memerlukan keterlibatan, imajinasi, pengertian, identifikasi dan
interaksi. Dengan faktor-faktor tersebut maka kualitas empati lebih meningkat”
Dengan kesediaan
kita mempelajari suatu karya seni secara empati, yaitu mencoba memahami apa
yang sebenarnya terbabar dalam karya seni itu, baik terhadap karya seni yang
berasal dari jaman lampau maupun dari masa kini dari daerah yang sama atau
berjauhan,berarti kita telah terbuka untuk memahaminya.
Memang, pada
dasarnya manusia bersifat sukar memahami manusia lainnya, termasuk bersifat
sukar menerima karya seni bentuk-bentuk asing. Pemahaman terhadap karya seni
bentuk-bentuk asing seperti karya seni rupa prmitif atau karya seni rupa kuno,
bahkan juga terhadap karya seni rupa modern tidaklah mudah, Satu syarat yang
masih dituntut oleh seni modern yang bahkan merupakan ciri khasnya, ialah
kreativitas. Dari sebuah perkataan ini tercantumlah beberapa sifat yang
merupakan gejala-gejalanya. Oleh karena itu untuk menghindarkan istilah modern
yang bermuka banyak itu tadi, ada yang menamai seni modern itu dengan “seni
kreatif”. Contoh, karya-karya seni rupa modern adalah karya-karya seniman :
a.Paul Cezane,
b.Paul Gauguin,
c.Vincent van Gogh,
d.Pablo Picasso,
e.Naum Gabo,
f.Antoine Pevsner,
g. Ozcenfant,
h.Marinelti,
i.Mari Utrillo,
j.Max Chagal,
k.Henry Moor,
l.Kandinsky dan sebagainya.
Di Indonesia kita mengenal seniman
pelukis dan pemahat modern antara lain:
Affandi, Popo Iskandar, Zaini,G.
Sidharta, Klul, Cokot, Ida Bagus Nyana dan sederetan seniman muda lainnya.
Karya-karya mereka (sebagian)
dipajang di becrapa lempat scperti :Balai Seni Rupa Pusat di Jakarta, Museum
Affendi di Yogyakarta, Museum bali di Denpasar, Museum Ralna Warta di Ubud
(Bali), Pusat Kesenian Bali di Denpasar, Museum Seteja Neka di Ubud (Bali) dan
di beberapa tempat kolektor lainnya.
F. Konsep Budaya Dalam Bidang Sastra
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari
bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau
“pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam
bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan”
atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi
sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi
lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah
sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti
sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak
banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya
kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang
termasuk dalam kategori Sastra adalah:
1. Novel
2. Cerita/cerpen
(tertulis/lisan)
3. Syair
4. Pantun
5. Sandiwara/drama
6. Lukisan/kaligrafi
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif.
seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang
disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyarnpaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih
penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa Sementara itu,
bahasa mempunyai kemampuan untuk menarnpung hampir semua pemyataan kegiatan
manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian
melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami
alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan
bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian
melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian,
manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah
sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya
karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga
mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan
lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang
menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Cabang seni yang lain pada hakekatnya juga abstrak. Gerak-gerak
dalam seni tari, misalnya, masih perlu dijabarkan. Meskipun bunyi-bunyi dalam
seni musik lebih cepat dinikmati, bunyi-bunyi itu sendiri masih memerlukan
penafsiran. Sebaliknya sastra adalah penafsiran itu sendiri. Meskipun didalam
penafsiran itu sastra masih dapat ditafsirkan lagi. Sastra juga didukung oleh
cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih
mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.
Cabang-cabang seni yang lain juga dapat menarik tanpa cerita, akan tetapi sulit
bagi penciptanya mengemukakan gagasanya. Dalam musik misalnya, kata-kata
penciptanya tertelan oleh melodinya.
Karena seni
memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga
penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media
penyarnpai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap
hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Ilmu Budaya Dasar
dan Kesusastraan saling berhubungan, dikarenakan Ilmu Budaya Dasar tidak
ditujukan untuk mendidik dalam bidang keahlian maupun dalam bidang pengetahuan.
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang ditujukan untuk memperluas wawasan pemikiran
serta kemampuan kritikal para mahasiswa maupun mahasiswi, oleh karena dasar
itulah Ilmu Budaya Dasar dikaitkan dengan kesusastraan, dimana tujuannya ialah
agar para mahasiswa dan mahasiswi mengerti akan hal kesusastraan.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan
Prosa
a. Prosa
lama, yang meliputi : dongeng, hikayat, sejarah, epos, dan cerita pelipur lara
b. Prosa
baru, yang meliputi : cerpen, roman, novel, biografi, kisah dan otobiografi
Istilah
prosa banyak pandanannya, diantaranya : narrative fiction, prose fiction, atu
fiction. Dalam bahasa Indonesia istilah tersebut sering diterjemahkan menjadi
cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita, atu prosa kisahan yang
mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal
atau imajinasi. Jenis – jenis prosa :
Prosa lama
meliputi :
1.
dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita
pelipur lara
Prosa baru
meliputi :
1. cerita
pendek
2. roman /
novel
3. biografi
4. kisah
5.
otobiografi
Nilai -
Nilai Prosa Fiksi
Selain
memiliki hubungan dengan bahasa, budaya juga memiliki hubungan dengan prosa.
Prosa, yang termasuk dalam sastra, terkadang disebut-sebut sebagai narrative
fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia, sering
diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita
atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya
dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
- Prosa
fiksi dapat memberikan kesenangan atau memberikan hiburan bagi pembacanya,
dapat mengembangkan imajinasi dalam mengenal karakter tokoh ataupun daerah
- Prosa
fiksi dapat memberikan informasi yang belum tentu terdapat pada ensiklopedia.
- Prosa
fiksi memberikan nilai-nilai kultural atau kebudayaan
Nilai Budaya
Dasar yang Dihubungi dengan Puisi:
- Adanya
hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
- Adanya
hubungan puisi dengan keinsyafan atau kesadaran individual
- Adanya
hubungan Puisi dengan keinsyafan sosial
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair
mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
G. Manusia Dan Cinta Kasih
1.
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup
(manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap
makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan
manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan
didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang
paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat
berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan
seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang
memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung individu itu sendiri
yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3
unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa
seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling
bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
2. Cinta
Menurut Ajaran Agama
Dalam ajaran
agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa
pengertian.
a. Cinta
Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
b. Cinta
Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
c. Cinta
Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin
meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada
yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
d. Cinta
Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak
(secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini
sering dikatakan cinta buta.
e. Cinta
Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang
positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan,
karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis
sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta
terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia
(rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.
H. Pendapat Tentang Budaya Indonesia
Saat Ini
Perkembangan budaya di Indonesia
saat ini menurut saya sedang dalam masa naik turun. Indonesia merupakan tempat
dimana terdapat beragam budaya. Tapi sangat disayangkan para pemuda dan
generasi sekarang ini masih sedikit yang dapat mengembangkan dan mempelajari
budaya Indonesia secara lebih mendetail. Budaya di Indonesia seakan sedang
kehilangan jati diri. Dan para warga negara pun seperti kehilangan identitas
budayanya. Sekarang malah sedang marak orang-orang yang mengikuti budaya
kebarat-baratan, pakaian yang seperti kekurangan bahan, dan lifestyle yang juga
mengikuti budaya kebarat-baratan. Padahal kita semua tahu bahwa budaya di
Indonesia tidak lah seperti itu. Indonesia merupakan negara Asia yang masih
menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya sopan santun yang seharusnya masih
dapat dipegang dan dijadikan sebagai dasar saat kita akan terjun kedalam sebuah
lingkungan untuk melakukan sosialisasi. Intinya budaya Indonesia saat ini
sedang melemah dan alangkah baiknya jika kita sebagai generasi muda untuk
mempelajari dan mempertahankan budaya tanah air yaitu Indonesia.
Sumber:
https://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
No comments:
Post a Comment